DTC Netconnect logo

Chip Infrastruktur & Router Khusus: Tulang Punggung Data Center AI Masa Depan

Data Center Solution

Oct 08, 2025

Tantangan Jaringan dalam Data Center AI

Artificial Intelligence (AI) memperluas batas kemampuan komputasi: model-model besar (large language models), training skala petabyte, serta inferensi real-time di banyak lokasi. Semua ini menuntut data center tidak hanya memiliki server GPU yang kuat, tetapi juga jaringan (networking) dan routing yang mampu menangani volume data besar, latensi rendah, dan sinkronisasi antar pusat data.

Sering kali, bottleneck bukan pada CPU/GPU, tetapi pada jaringan — data tidak terkirim cukup cepat, ada latensi, sinkronisasi antar node lambat, dan hasil training jadi lebih lama. Seiring data center AI berkembang dan tersebar secara geografi, kebutuhan untuk routing antar data center dengan performa tinggi menjadi sangat nyata.


Cisco P200: Contoh Inovasi Terbaru

Beberapa bulan terakhir, Cisco mengumumkan chip baru bernama P200. Chip ini dirancang untuk menghubungkan data center AI yang berjauhan — hingga sekitar 1.000 mil (±1.600 km) — dan menggantikan sekitar 92 chip tradisional dengan satu unit. Keunggulannya:

  • Konsumsi daya berkurang hingga 65% dibandingkan solusi tradisional. Reuters

  • Mendukung sinkronisasi data antar data center untuk training AI dengan efisiensi buffer yang lebih baik.

  • Memungkinkan router canggih yang menjadi inti penghubung antar DC besar dengan trafik data sangat tinggi.


Kenapa Komponen Ini Penting

Tanpa router/chip jaringan seperti P200:

  • Latensi antar node akan naik, memperlambat training model AI yang berskala besar.

  • Kapasitas bandwidth bisa jadi hambatan — bottleneck muncul karena switch atau link tidak cukup kuat.

  • Efisiensi daya rendah: banyak hardware jaringan yang boros atau memiliki hardware yang redundant/tidak optimal.

Dengan adanya chip/arsitektur jaringan yang efisien dan berdaya rendah, data center dapat:

  • Menyediakan interkoneksi yang stabil antar pusat data, penting untuk model training terdistribusi.

  • Menekan konsumsi daya jaringan & cooling tambahan akibat overheating atau traffic tinggi.

  • Menyederhanakan desain sistem jaringan, mengurangi kompleksitas operasional.


Kaitan dengan Komponen Data Center Lain

Komponen jaringan ini tidak berdiri sendiri. Ia perlu dukungan dari:

  • Power supply yang stabil & redundan agar trafik jaringan tinggi tidak menimbulkan drop daya.

  • Cooling yang memadai karena switch & router generasi baru juga menghasilkan panas tinggi.

  • Rack design yang bisa menampung perangkat jaringan berat dan padat.

  • Monitoring & kontrol real-time agar jaringan tetap prima dan deteksi gangguan bisa cepat.


Implikasi untuk Indonesia & Perusahaan Lokal

Untuk Indonesia, inovasi seperti P200 menjadi sangat menarik. Karena:

  • Banyak data center lokal dan internasio­nal yang mulai membangun region AI di Indonesia — mereka akan perlu router/komponen jaringan yang efisien agar latensi dan biaya koneksi tetap rendah.

  • Infrastruktur internet backbone dan peering lokal perlu ditambah agar bisa memanfaatkan jaringan ini.

  • Penyedia solusi lokal seperti DTC Netconnect bisa menjalin kemitraan teknologi semacam untuk memasukkan router & chip jaringan canggih ke dalam portofolio produk mereka.

Jaringan adalah tulang punggung data center AI. Tanpa komponen seperti chip & router yang efisien dan latensi rendah, semua komputasi canggih dan server berperforma tinggi akan terhambat. Inovasi seperti Cisco P200 menunjukkan arah masa depan — di mana performa jaringan tidak hanya soal kecepatan, tetapi juga efisiensi daya dan desain sistem yang lebih sederhana namun kuat.

Untuk perusahaan yang ingin membangun atau memperluas data center AI, memperhatikan aspek jaringan sedini mungkin adalah investasi yang tidak bisa diabaikan.